Breaking News

Pengadilan Yaman Menjatuhkan Hukuman Mati kepada 4 Warga Saudi yang telah Memenggal Tentara Yaman


BERLIAN I YAMAN : Pengadilan di ibukota Yaman Sana'a telah menjatuhkan hukuman mati kepada empat warga Saudi yang dihukum karena tergabung dalam kelompok teroris al-Qaeda dan memenggal 14 tentara Yaman sekitar tiga tahun lalu. Senin (10/7/17).

Menurut jaringan televisi al-Masirah berbahasa Arab, Pengadilan Pidana Khusus mengatakan bahwa narapidana tersebut telah menjadi anggota kelompok teror al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) dan telah memenggal 14 tentara tentara Brigade ke-135 setelah sebuah serangan Terhadap sebuah pusat keamanan negara di kota Say'un di wilayah Hadhramaut Yaman kembali pada bulan Agustus 2014.

Hakim Mohammad Mofleh lebih lanjut memerintahkan agar narapidana Saudi dieksekusi di depan umum dan di hadapan keluarga mereka yang terbunuh, laporan tersebut menambahkan.

AQAP didirikan melalui penggabungan sayap Saudi dan Yaman dari organisasi teroris Al-Qaeda Takfiri pada tahun 2009, dan sejak saat itu telah bertanggung jawab atas banyak serangan terhadap personil tentara Yaman, terutama pada periode sebelum perang skala penuh Arab Saudi Terhadap Yaman pada bulan Maret 2015.

Sejak permulaan perang Saudi di Yaman, yang dilakukan untuk menghancurkan gerakan Houthi Ansarullah yang populer dan mengembalikan kedudukan mantan presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi, sekutu setia Riyadh, pesawat tempur Saudi telah menyerang kota siang dan malam hari. Menewaskan lebih dari 12.000 orang, termasuk banyak wanita dan anak-anak, dan menggusur lebih dari tiga juta penduduk lainnya.

Perang Yaman juga telah memakan korban di fasilitas dan infrastruktur negara tersebut, menghancurkan banyak rumah sakit, sekolah, dan pabrik.

Selanjutnya, kekacauan yang diciptakan oleh perang Saudi telah memberi keuntungan kepada kelompok teroris AQAP dan Daesh Takfiri untuk mengamankan pijakan di negara Arab ini.

Situasi kemanusiaan di Yaman juga telah memburuk secara dramatis di tengah blokade Saudi, yang telah menempatkan negara miskin di ambang kelaparan yang meluas.

Sumber : presstv.com