Kenapa PCC Berbahaya ? Ini Jawabannya
Berliannews.com
– Batam | 68 Orang remaja tanggung dari Kendari sempat menghebohkan karena “fly
dan kejang – kejang “ setelah mengkonsumsi PCC dengan air putih, September 2017
kemarin. Lebih parahnya, mereka tidak hanya mengkonsumsi PCC saja, tetapi
dicampur dengan Somadril dan Tramadol. Puluhan remaja ini ditangani bukan lagi
di Rumah Sakit biasa, tetapi Rumah Sakit Jiwa karena dikhawatirkan Syaraf puluhan remaja ini rusak.
PCC
sendiri merupakan singkatan dari Paracetamol, Cafein dan Carisopodrol. Paracetamol adalah obat yang biasanya
digunakan untuk mengobati rasa sakit ringan hingga sedang, mulai dari sakit
kepala, nyeri haid, sakit gigi, nyeri sendi, dan nyeri yang dirasakan selama flu.
Paracetamol juga bisa digunakan untuk meredakan demam. Obat ini juga
dikenal sebagai Acetaminophem.
Cafein adalah merupakan
bahan pokok pembakar lemak yang sering digunakan oleh berbagai jenis suplemen
pembakar lemak. Hal tersebut lantaran caffeine memiliki sifat sebagai pemberi
stimulus pada organ tubuh untuk bergerak secara aktif, selain itu caffeine juga
sangat baik dalam membentuk endurance yang maksimal disaat berlatih dengan
kandungan kalori yang cukup rendah. Dengan rendahnya kalori yang terkandung,
maka caffeine dengan sangat mudah mengikat reseptor pada sel-sel lemak untuk
dibuang keluar tubuh melalui keringat maupun urine.
Carisopodrol
sendiri adalah obat dengan
fungsi untuk mengatasi nyeri dan ketegangan otot. Obat ini tergolong mucle
relaxants (pelemas otot). Obat ini bekerja pada jaringan saraf dan otak yang
mampu merilekskan otot. Obat ini biasanya digunakan saat istirahat, saat
melakukan terapi fisik, dan pengobatan lain. Carisopodrol tergolong dalam obat keras berdasarkan surat
keputusan Menteri Kesehatan No 6171/A/SK/73 tanggal 27 Juni 1973 tentang
Tambahan Obat Keras Nomor Satu dan Nomor Dua.
Efek
dari obat ini sendiri untuk relaksan otot dan berlangsung singkat karena dalam
tubuh segera dimetabolisme menjadi memprobamat. Memprobamat termasuk dalam
psikotropika.
Carisoprodol, yang memiliki nama dagang Somadril, mendapatkan izin edar di Indonesia. Namun, pada 2014 dilakukan penarikan dan pembatalan izin edar. Pasalnya, sejak tahun 2000, banyak laporan yang menyebutkan bahwa Somadril banyak disalahgunakan oleh remaja. Ada yang menggunakan untuk menambah kepercayaan diri dan digunakan sebagai obat kuat bagi pekerja seks. Mengingat lebih banyak mudarat daripada manfaatnya, BPOM pun melakukan penarikan.
Carisoprodol, yang memiliki nama dagang Somadril, mendapatkan izin edar di Indonesia. Namun, pada 2014 dilakukan penarikan dan pembatalan izin edar. Pasalnya, sejak tahun 2000, banyak laporan yang menyebutkan bahwa Somadril banyak disalahgunakan oleh remaja. Ada yang menggunakan untuk menambah kepercayaan diri dan digunakan sebagai obat kuat bagi pekerja seks. Mengingat lebih banyak mudarat daripada manfaatnya, BPOM pun melakukan penarikan.
Obat PCC memiliki efek yang membuat tubuh terasa nyaman, jika dikonsumsi berbutir-butir akan menimbulkan perasaan 'fly. Padahal, tanpa harus dicampurkan dengan obat jenis lain, obat PCC yang disalahgunakan bisa menimbulkan kejang-kejang, depresi, insomsia hingga perilaku agitasi yaitu perilaku yang membuat orang lebih sensitif dan sulit untuk dikendalikan dan bahkan kematian. Jika obat ini dicampurkan akan lebih merugikan. Efeknya akan sulit bernapas bahkan bisa menimbukan kematian ( red )